Minggu, 22 Januari 2017

Alasan Hadir Kampanye Pemilihann Gubernur, Bupati/Walikota




Musim kampanye telah tiba. Tanggal 15 Februari 2017 nanti masyarakat Aceh kembali akan memilih pemimpin yang akan menduduki posisi Gubernur atau Bupati/Walikota. Kampanye sebagai ajang “menjual diri” dengan trik dan janji-janji manis, menawarkan program-program, memoles visi dan misi yang akan dilakukan ketika mereka terpilih.  Tidak jarang hal yang tidak masuk akalpun kadang terlontar ketika kampanye, pengalaman membuktikan bahwa ada banyak janji-janji masa kampanye terlupakan.

Obral janji dan juga  bagi-bagi hadiah, seperti amplop, baju, sarung, kupiah (topi),  mukena bros, dll  berharap bahwa sipenerima hadiah tersebut akan memilihnya sebagai pemimpin mereka. Beberapa warga yang idealis sama sekali tidak akan mengambil hadiah yang diberikan cuma-cuma, beberapa lagi sangat senang ketika diberi hadiah seperti ini, tetapi menurut saya  mereka juga tidak salah, dikasih hadiah terima, soal nanti siapa yang akan dicoblos di hari H, itu adalah privasi saya, rahasia dong..

Selain dari tawaran hadiah, pencitraan  juga dilakukan oleh timses masing-masing paslon, beberapa kadang terlihat aneh menurut saya. Dibagus-bagusin gitu, padahal yang kenal kita Bapak/Ibu itu tidak seperti itu sekali lah… tetapi meunan keuh usaha dari dari calon pemimpin kita.

Dengan berkembangnya teknologi digital  (android), dunia berada diujung jari, saya pikir masyarakat hari ini sudah pintar (berharap) dan pasti tahu dengan persis (mengenal karakter mereka) siapa kira-kira idolanya yang ia yakin dan berharap sebagai Bupati/Walikota atau Gubernur Aceh.  Berdasarkan pengalaman mayarakat juga mengenal dengan dekat calon-calon yang ada. Karena diantara mereka merupakan publik  figur yang sudah pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur dan juga Bupati/Walikota atau wakil Bupati, atau Plt gubernur atau Bupati (urueng awai) atau pernah menjawab Kepala Dinas dan Direksi bank ternama di Aceh. Bukti kerja nyata mereka sebelum menjadi Gubernur atau Bupati, apa yang sudah dilakukan, pengaruhnya untuk pembangunan Aceh sejauhmana, sedikit banyak masyarakat sudah tahu?

Menurut saya kampanye yang menelan biaya tidak sedikit, karena harus membayar artis/pelawak, membayar pengamanan tidak terlalu bermanfaat selain dari mencari hiburan lain yang disediakan oleh panitia kampanye.

Berdasarkan jawaban dari orang-orang yang saya temui dan juga beberapa diantaranya adalah murni opini saya sendiri, kemudian saya mengelompokkan alasan-alasan mengapa orang—orang menghadiri kampanye, berikut adalah alasan tersebut:

Alasan hadir pada kampanyen Paslon gubernur atau walikota/bupati :
1. Mendapat uang saku
2. Mendapat baju gratis/sarung/mukena/Bros, dll
3. Ada artis/pelawak yang sedang naik daun
4. Ingin melihat keramaian
5. Mau beli kacang, es krem, bakso goreng, dll...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar